Pesona taman laut ini bukanlah terletak di Bali, Lombok atau Bunaken. Tetapi pemandangan taman laut ini terletak di pulau Bangka. Pulau Bangka adalah pulau yang dulunya termasuk propinsi sumatera selatan, dan baru resmi berdiri sebagai propinsi tahun 2000. Apa yang menarik dari pulau yang berbentuk seperti kuda laut ini? Pulau Bangka terkenal sebagai penghasil Timah. Kekayaan tambang timah ini yang sudah dikenal dari sejak jaman Belanda dulu, diperkirakan pasokan timah dunia sebagian berasal dari pulau Bangka. Dalam 5 tahun terakhir ini, Sejak masyarakat diizinkan untuk mengekplorasi timah secara konvensional atau yang biasa disebut TI, pertambahan timah semakin marak dan cendrung tidak terkendali. Akibatnya banyak lahan yang rusak berlobang dibiarkan saja tanpa ada reboisasi atau pembenahan hutan. Coba lihat dari pesawat saat akan landing di Lapangan Udara Dipati Amir, sungguh menyedihkan banyak lobang dengan genangan air dimana-mana. Semoga pemda tanggap untuk mengatasi permasalahan ini. Bagaiman dengan kekayaan hasil bumi ? Lada yang menjadi andalan petani dan sebagai besar penduduk bangka. Petani lada sempet merasakan menjadi jutawan pada saat lada dihargai sekitar 100-150 rb/kg. Ini terjadi pada tahun 1980an dimana Amerika Latin dan Brasil sebagai pemasok Lada dunia dilanda bencana sehingga gagal panen. Impas positifnya adalah pesokan lada dunia “terpaksa” dipenuhi dari pulau Bangka. Saya sempat menyaksikan petani lada yang memiliki parabola, TV besar, kulkas, mesin cuci, dan mobil mewah walaupun listrik saat itu belum masuk desa. Benda2 mewah itu digunakan sebagai lambang dari kemakmuran di kampung. Lucunya ketika harga lada merosot tajam, barang2 mewah itupun ikut merosot alias di obral. Miris memang tetapi kejadian ini adalah kenyataan yang penah terjadi di Bangka. Bagaimana dengan kondisi saat ini? tentu saja sudah tidak akan terjadi lagi, petani lada sudah terdidik dan mempercayakan hartanya di bank dalam bentuk deposito ataupun tabungan.
Selain lada, bisnis sarang burung walet menjamur dimana2, lihat saja di kota pangkalpinang, sungailiat, mentok, belinyu, tempilang dan toboali dibangun rumah burung yang harganya sama dengan rumah manusia bahkan ada yang lebih mahal weleh..welehhh. Sebenarnya ada satu lagi yang belum maksimal di garap yaitu pesona pantai yang luar biasa elok dan eksotis. Tumpukan batu yang tersusun rapi seolah2 mempercantik pemandangan di setiap pantai. Sebut saja panti Parai Tenggiri, Panti Tanjung Pesona, Pantai Pasir Padi, dan banyak lagi yang tesebar disekitar pulau Bangka. Beberapa sahabat dan kolega yang berkunjung ke Bangka semuanya mengakui bahwa pantai di Bangka memang sangat indah bahkan keindahannya melebihi Bali. Mr Kylnn Tan ( CEO Qnap IT BV Holland) ketika pertama kali berkunjung ke Panti Parai, tidak menduga ada pantai seindah ini karena para turis hanya mengetahui Bali. Wahh…potential di bidang tourism harus betul2 mendapatkan perhatian dari pemda setempat agar menjadi pendapatan daerah yang menopang pembangunan daerah.
Menurut saya beberapa hal yang harus diperhatikan oleh semua pihak stakeholder untuk meningkatkan pariwisata di pulau bangka diantaranya adalah
- Infrastruktur transportasi, walaupun penerbangan ke Jakarta-Bangka sudah 6x sehari tetapi transportasi lokal belum begitu memadai. Sebagian tamu mengakui transportasi lokal agak sulit ditemui. Syukurlah, baru2 ini muncul taxi profesional walaupun jumlahnya masih terbatas.
- Masyarakat Bangka memiliki karateristik yang berbeda dibandingkan dengan masyarakat pulau Jawa sehingga dalam bisnis hospitality seperti kurang pas. Lihat saja pelayanan di hotel dan restorant yang terkesan agak tidak profesional dan ramah. Untuk saya yang berasal dari bangka mungkin sudah terbiasa tetapi pendatang mungkin merasakan kok..orang bangka kurang ramah. Mungkin solusinya adalah dengan program pelatihan khususnya bagi industri yang bergerak di pariwisata misalkan dengan menjalankan 3S misalnya Senyum..Salam..dan Sapa.
- Bali terkenal karena budayanya yang sangat kuat dan kental. Bangka pun sebenarnya ada tarian, upacara adat, pakaian adat tetapi sayang tidak dikembangkan dan dipublish ke luar sehingga tidak banyak orang yang mengetahui budaya bangka termasuk orang bangka sendiri.
Saya baru mengetahui bahwa Bangka mempunyai visi menjadi cybercity, walaupun belum terkonsep secara tepat tetapi yang patut diancungi jempol adalah objektif secara strategik sudah dipikirkan oleh pemda tinggal bagaimana konsep cybercity ini dituangkan secara kongkret. Kita tunggu dan dukung Bangka menjadi cybercity di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar